Cacar monyet atau monkeypox sudah mulai menjadi tajuk utama berita di seluruh dunia. Penyakit ini memang membuat heboh selama beberapa minggu belakangan. Bagaimana tidak, belum juga pandemi covid 19 berakhir, penyakit lain sudah mulai mengancam.
Kapan dan Dimana Penyakit ini Bermula?
Dikabarkan bahwa kasus pertama mewabahnya cacar monyet pada tahun 2022 adalah pada bulan Mei silam. Saat itu kasus dilaporkan terjadi pada warga negara Inggris yang baru pulang dari Nigeria, negara dimana penyakit ini dianggap sebagai penyakit endemis. Pada tanggal 29 April muncul ruam pada kulit orang tersebut saat masih berada di Nigeria, namun karena dianggap ruam biasa, orang tersebut tidak mencurigai apa-apa dan terbang kembali pulang dan sampai di Inggris pada tanggal 4 Mei. Di hari yang sama, ruam semakin parah dan orang tersebut dilarikan ke rumah sakit. Saat itu barulah dicurigai bahwa orang tersebut terjangkit dan dikarantina untuk diadakan pengujian lebih lanjut. Pada tanggal 6 Mei, hasil test laboratorium menunjukan bahwa orang tersebut positif terjangkit virus monkeypox.
Gejala Cacar Monyet
Berikut ini adalah hal yang harus Anda perhatikan mengenai gejala dari penyakit ini :
- Ruam pada kulit. Ruam akan melalui beberapa kondisi sebelum akhirnya sembuh total. Salah satu kondisi tersebut termasuk menjadi keropeng (mengering)
- Ruam pada awalnya dapat terlihat seperti jerawat atau kulit melepuh dan terasa gatal dan/atau perih
- Demam
- Mengigil
- Pebengkakan di kelenjar getah benin
- Kelelahan
- Nyeri otot dan punggung
- Sakit Kepala
- Gejala-gejala saluran pernapasan (batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat)
Seperti penyakit lainnya, seseorang yang terjangkit virus monkeypox mungkin akan mengalami seluruh gejalanya, atau hanya sebagian.
Perlu diperhatikan :
- Terkadang, gejala mirip flu muncul sebelum ruam di kulit
- Beberapa orang lainnya mendapatkan ruam terlebih dahulu sebelum gejala lainnya muncul
- Sebagian lainnya hanya mendapatkan ruam di kulit dan tidak terkena gejala lain
Gejala yang ditimbulkan penyakit ini umumnya muncul dalam kurun waktu 3 minggu setelah terpapar dengan virusnya. Maksudnya, jika terpapar pada tanggal 1 September, maka gejala bisa muncul kapan saja dalam 3 minggu ke depan selama bulan September.
Penyebaran
Masih banyak yang harus diteliti mengenai virus ini.
Menurut situs Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (Centre of disease control and prevention [CDC]), Virus penyebab penyakit ini dapat menyebar melalui cairan tubuh dan kontak dekat seperti virus influenza dan covid19.
Namun, transmisinya tidak hanya dari manusia ke manusia, tapi juga dari hewan ke manusia. Manusia dapat terjangkit virus ini melalui gigitan atau goresan dari hewan terjangkit, memakan daging hasil berburu, atau dengan menyentuh cairan tubuh hewan. Virusnya dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka di kulit, saluran pernapasan, atau melalui selaput lendir yang berada di mata, hidung, atau mulut. Jika ibu hamil terjangkit virusnya, virus ini dapat menular kepada janin. Peneliti menemukan kasus dimana virus cacar monyet berhasil diisolasi dari sample sperma orang yang terjangkit. Karenanya bisa disimpulkan bahwa penyebarannya sangat mungkin terjadi juga melalui hubungan seksual.
Hingga saat ini peneliti masih mencari tahu apakah virus ini bisa menyebar jika seseorang tidak menunjukan gejala apapun.