

Vaksinasi Sinopharm
Klinik Vaksinasi inHarmony sebagai klinik pelaksana vaksinasi Sinopharm yang ditunjukkan oleh Yayasan Bersatu Sehatkan Indonesia sebagai penyelenggara, membuka pendaftaran vaksinasi Sinopharm secara resmi dari Kimia Farma. Adapun syarat dan ketentuan pendaftaran yaitu:
- Memiliki riwayat vaksinasi primer (suntikan 1 dan 2) dengan produk vaksin homolog (sama dengan Sinopharm) atau heterolog (jenis vaksin Sinovac)
- Dosis booster dapat di berikan jika sudah lebih dari 3 bulan semenjak suntikan kedua
- Usia di atas 18 tahun
- Peserta yang memiliki riwayat penyakit berat, harap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan membawa surat pegantar layak vaksinasi dari dokter yang merawat.
Ketuk atau klik di sini untuk PENDAFTARAN DAN INFORMASI LEBIH LANJUT
FAQ Vaksinasi Sinopharm
- Siapa yang memerlukan vaksin Sinopharm?
Petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar dan orang tua harus diprioritaskan untuk divaksinasi.
Vaksin ini tidak direkomendasikan untuk orang yang berusia kurang dari 18 tahun, dikarenakan belum ada hasil penelitian lebih lanjut pada kelompok usia tersebut.
Sinopharm dapat diberikan kepada orang yang memiliki riwayat pernah menderita COVID-19.
Pada wanita menyusui, efektivitas vaksin ini seperti pada orang dewasa lainnya. WHO bahkan merekomendasikan penggunaan vaksin ini pada wanita menyusui. Setelah vaksinasi, tidak perlu berhenti menyusui.
Catatan bagi penderita HIV : Penyandang Human Immunodeficiency Virus (HIV) berisiko lebih tinggi terkena penyakit COVID-19 yang parah. Penyandang HIV tidak dimasukkan dalam percobaan tetapi mengingat Sinopharm adalah vaksin non-replikasi, penyandang HIV berarti termasuk dalam bagian dari kelompok orang yang direkomendasikan untuk dapat divaksinasi. Namun pemberian vaksinasi pada orang dengan HIV perlu mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari dokter.
- Perlukah ibu Hamil Divaksinasi?
Data ilmiah yang tersedia tentang vaksin Sinopharm untuk wanita hamil belum cukup untuk menilai manfaat vaksin atau risikonya kehamilan. Namun, vaksin ini adalah vaksin yang tidak aktif dengan adjuvant (salah satu komponen penting vaksin) yang secara rutin digunakan di banyak vaksin lain dengan profil keamanan yang baik, termasuk pada wanita hamil. Karena itu, efektivitas perlindungan vaksin Sinopharm pada wanita hamil diharapkan dapat sama dengan yang telah diamati pada wanita tidak hamil pada usia yang sama.
Untuk sementara, WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 BIBP (Sinopharm) pada ibu hamil ketika manfaat vaksinasi bagi ibu hamil lebih besar dibandingkan potensi risikonya. Wanita dengan kondisi hamil perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi tentang risiko COVID-19 dalam kehamilan.
- Kontraindikasi vaksin covid-19 BIBP?
- Individu dengan riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin apa pun
- orang dengan suhu tubuh lebih dari 38,5ºC (harus menunda vaksinasi sampai sehat)
- Berapa dosis yang dianjurkan?
WHO merekomendasikan penggunaan vaksin BIBP sebagai 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara IM (intramuskular). Dosis tambahan vaksin Sinopharm diberikan kepada orang berusia 60 tahun ke atas sebagai bagian dari perpanjangan seri primer.
WHO juga merekomendasikan bahwa orang dengan gangguan kekebalan yang parah dan sedang harus ditawari dosis vaksin tambahan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kekebalan kelompok ini cenderung tidak merespon secara memadai terhadap vaksinasi setelah serangkaian vaksinasi primer standar dan berisiko lebih tinggi terkena penyakit COVID-19 yang parah. Interval pemberian yang di rekomendasikan yaitu 3-4 minggu antara dosis pertama dan kedua dari seri primer. Jika dosis kedua diberikan kurang dari 3 minggu setelah dosis pertama, dosis tidak perlu diulang. Jika pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, harus diberikan sesegera mungkin. Ketika memberikan dosis tambahan untuk pasien dengan usia lebih dari 60-an, WHO merekomendasikan bahwa setiap negara harus bertujuan memaksimalkan cakupan 2-dosis pada seluruh masyarakat, dan setelah itu memberikan dosis ketiga, dimulai dari kelompok usia tertua
- Apakah dosis booster dianjurkan untuk vaksin ini?
Dosis booster dapat diberikan 4 – 6 bulan setelah selesainya seri vaksinasi primer.
Baik dosis homolog (produk vaksin yang berbeda dengan Sinopharm) atau heterolog (dosis booster Sinopharm) dapat digunakan. Sebuah penelitian di Bahrain menemukan bahwa peningkatan heterolog menghasilkan respons imun yang lebih unggul dibandingkan dengan peningkatan homolog
- Bisakah vaksin ini ‘dicampur dan dicocokkan’ dengan vaksin lain?
Untuk memastikan imunogenisitas atau efektivitas vaksin yang setara atau menguntungkan, pilihan salah satu dari vaksin mRNA WHO EUL COVID-19 (Pfizer atau Moderna) atau vaksin vektor WHO EUL COVID-19 (AstraZeneca Vaxzevria/COVISHIELD atau Janssen) dapat digunakan sebagai dosis kedua setelah dosis pertama dengan vaksin Sinopharm. Tergantung pada ketersediaan produk.
- Bagaimana perbandingan vaksin ini dengan vaksin lain yang sudah digunakan?
Secara keseluruhan, semua vaksin yang telah mencapai Daftar Penggunaan Darurat WHO sangat efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19 .
- Apakah vaksin covid-19 BBIP (Sinopharm) aman?
SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization) dari WHO telah menilai data kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Data keamanan terbatas untuk orang yang berusia di atas 60 tahun (karena sedikitnya jumlah peserta dalam uji klinis). Meskipun tidak ada perbedaan dalam profil keamanan vaksin pada orang dewasa yang lebih tua dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda yang dapat diantisipasi, negara-negara yang mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin ini pada orang yang lebih tua dari 60 tahun harus mempertahankan pemantauan keamanan secara aktif
- Apakah vaksin ini efektif?
Uji coba Fase 3 telah menunjukkan bahwa 2 dosis, yang diberikan dengan interval 21 hari, memiliki kemanjuran 79% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala 14 hari atau lebih setelah dosis kedua. Kemanjuran vaksin terhadap rawat inap adalah 79%.
Uji coba tidak dirancang dan didukung untuk menunjukkan kemanjuran terhadap penyakit parah pada orang dengan komorbiditas, pada kehamilan, atau pada orang berusia 60 tahun ke atas. Durasi rata-rata tindak lanjut yang tersedia pada saat tinjauan bukti adalah 112 hari. Dua uji kemanjuran lainnya saat ini sedang berlangsung tetapi datanya masih belum tersedia.
- Apakah vaksin ini efektif melawan varian baru virus SARS-CoV-2?
SAGE saat ini merekomendasikan penggunaan vaksin ini. Sampai data baru tersedia, WHO akan memperbarui rekomendasi yang sesuai. Vaksin ini belum dievaluasi dalam konteks peredaran varian covid yang mengkhawatirkan.
- Apakah vaksin ini mencegah infeksi dan penularan?
Saat ini belum ada data substantif terkait dampak vaksin Sinopharm terhadap penularan SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.
Sementara itu, WHO mengingatkan perlunya menjaga dan memperkuat protokol kesehatan masyarakat seperti: penggunaan masker, physical distancing, cuci tangan, kebersihan pernapasan dan batuk, menghindari keramaian dan memastikan ventilasi yang memadai.
- PENDAFTARAN VAKSINASI SINOPHARM