
Pemeriksaan Pranikah
Bingung mengenai pemeriksaan kesehatan pranikah yang kamu butuhkan? Yuk simak artikel ini yang akan memberikan informasi lengkap tentang 7 jenis pemeriksaan kesehatan pranikah yang perlu dilakukan calon pengantin secara menyeluruh sebelum memasuki kehidupan pernikahan.
Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
Sebagai calon pengantin, menjaga kesehatan sebelum menikah adalah hal yang sangat penting. Pemeriksaan kesehatan pranikah bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum, mendeteksi dini adanya masalah kesehatan, serta mencegah masalah kesehatan yang dapat timbul di masa depan.
Pernikahan yang baik akan melahirkan generasi bangsa yang baik dimasa yang akan datang. Pasangan calon pengantin yang
psikologisnya siap untuk menikah akan mampu melalui berbagai masalah dalam menjalani pernikahannya. Oleh karena itu calon pengantin harus memiliki kesiapan di berbagai bidang termasuk fisik, emosional, sosial, peran, usia, hingga finansial.
Kondisi kesehatan fisik hingga psikologis yang baik perlu dinilai secara objektif melalui pemeriksaan kesehatan pranikah. Sedangkan berbagai pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan vaksinasi pranikah yang akan dijelaskan lebih mendalam di artikel lainnya.
7 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Pranikah yang Perlu Dilakukan
1. Pemeriksaan Umum Lengkap
Pemeriksaan pranikah yang pertama kali mencakup pemeriksaan umum, yaitu pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Dimana salah satu komponen penting didalamnya meliputi tekanan darah. Tekanan darah tinggi, dapat berisiko bagi kehamilan karena dapat menghambat perkembangan janin.
2. Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi
Pemeriksaan kesehatan ginekologi sangat penting bagi calon pengantin wanita bertujuan untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan seperti kista, endometriosis, atau gangguan menstruasi lainnya. Bagi calon suami, tes kesehatan dan fungsi reproduksi pria juga perlu dilakukan. untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan seperti gangguan sperma, disfungsi ereksi, infertilitas, atau masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Apabila ditemukan gangguan, maka faktor-faktor risiko yang mempengaruhi dapat dihindari seperti merokok, paparan radiasi, dan makanan makan karsinogenik yang dapat merusak sel sperma. Sedangkan jika ditemukan adanya kelainan pada alat reproduksi, maka bisa dilakukan operasi dan pengobatan terlebih dahulu.
3. Pemeriksaan Kesehatan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Tes penyakit menular seksual juga penting untuk dilakukan sebelum menikah bertujuan untuk mendeteksi dini adanya infeksi menular seksual yang mungkin tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Pemeriksaan ini sangat penting agar pasangan dapat menghindari penularan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dampak jangka panjang bagi kesehatan mereka.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Di Indonesia sendiri, pemerintah belum mewajibkan pemeriksaan rutin penyakit menular pada calon pengantin, melainkan kepada ibu hamil.
4. Pemeriksaan Kesehatan Genetik
Pemeriksaan kesehatan genetik bertujuan untuk mendeteksi risiko kelainan genetik seperti thalassemia, diabetes melitus, hemofilia, penyakit jantung bawaan, autoimun, hingga kanker yang mungkin dapat diturunkan kepada anak-anak di masa depan. Tes genetik ini sangat penting untuk dilakukan sebelum merencanakan kehamilan.
5. Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Emosional
Kesehatan mental dan emosional juga perlu diperhatikan sebelum menikah. Tes kesehatan mental dan emosional dapat membantu dalam mendeteksi adanya masalah seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mental lainnya yang dapat memengaruhi hubungan pernikahan.
6. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin secara lengkap meliputi warna, bau, jumlah urin, serta temuan protein atau kristal bertujuan untuk mengetahui penyakit metabolik atau sistematik yang kemungkinan diidap oleh calon pengantin. Adanya gangguan metabolik dapat membuat kehamilan yang lebih berisiko bagi janin.
7. Pemeriksaan Darah
Tes darah lengkap, morfologi darah tepi, golongan darah, dan rhesus juga perlu dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan pranikah. Selain itu pemeriksaan laboratorium tambahan yang umum diperiksa pada pemeriksaan kesehatan pranikah untuk mencegah kecacatan anak meliputi infeksi TORCH, yang merupakan singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes.
Rangkaian Pemerikan ini bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang mungkin tidak terdeteksi secara langsung seperti anemia, Inkompatibilitas rhesus atau ABO, serta kemungkinan penyakit gangguan darah lainnya.
Kesimpulan
Melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah sangatlah penting untuk calon pengantin. Secara keseluruhan, pre-marital health adalah langkah penting dalam membangun dasar yang sehat untuk pernikahan dan kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sebelum menikah adalah investasi terbaik untuk masa depan untuk calon pengantin.