Menikah adalah momen penting dalam kehidupan seseorang. Persiapan pernikahan tidak hanya mencakup aspek perayaan dan administrasi, tetapi juga aspek kesehatan, yang sering kali kurang mendapatkan perhatian. Salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan pasangan sebelum menikah adalah dengan melakukan vaksinasi premarital. Salah satu vaksin premarital yang sangat dianjurkan adalah vaksin hepatitis B.
Apa Itu Hepatitis B?
Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini dapat menyebar melalui darah, cairan tubuh, serta dari ibu ke bayi saat persalinan. Hepatitis B dapat menjadi infeksi kronis yang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti sirosis hati dan kanker hati. Di Indonesia, hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang cukup besar mengingat tingginya angka kasus infeksi kronis di masyarakat.
Mengapa Vaksin Hepatitis B Penting Sebelum Menikah?
Vaksin hepatitis B menjadi salah satu vaksin premarital yang sangat penting karena beberapa alasan berikut:
1. Mencegah Penularan dari Pasangan ke Pasangan
Hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual, terutama jika salah satu pasangan sudah terinfeksi sebelum menikah. Oleh karena itu, melakukan vaksinasi sebelum menikah sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini dalam rumah tangga.
2. Melindungi Kesehatan Anak di Masa Depan
Jika seorang ibu hamil terinfeksi hepatitis B, ada kemungkinan besar virus ini akan ditularkan kepada bayinya saat persalinan. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi memiliki risiko tinggi mengalami hepatitis B kronis, yang berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan serius di kemudian hari. Dengan vaksinasi premarital, risiko ini dapat diminimalkan.
3. Memberikan Perlindungan Seumur Hidup
Vaksin hepatitis B terbukti memberikan perlindungan jangka panjang. Dengan melakukan vaksinasi sebelum menikah, seseorang tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga pasangan dan keluarga di masa depan dari risiko penyakit ini.
4. Mengurangi Beban Kesehatan Masyarakat
Hepatitis B adalah penyakit yang tidak hanya membahayakan individu tetapi juga memberikan dampak pada sistem kesehatan secara luas. Pengobatan untuk hepatitis B, terutama jika sudah berkembang menjadi sirosis atau kanker hati, sangat mahal dan sulit. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi adalah langkah yang jauh lebih efektif dan efisien dalam mengurangi angka kejadian hepatitis B di masyarakat.
Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
Sebelum menikah, setiap pasangan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan premarital, termasuk tes hepatitis B. Jika hasilnya menunjukkan bahwa seseorang belum memiliki kekebalan terhadap hepatitis B, maka vaksinasi sangat dianjurkan. Selain pasangan yang akan menikah, vaksin hepatitis B juga direkomendasikan untuk:
- Tenaga kesehatan atau orang yang bekerja dalam lingkungan medis.
- Individu dengan anggota keluarga yang terinfeksi hepatitis B.
- Orang yang sering melakukan perjalanan ke daerah dengan angka infeksi hepatitis B tinggi.
Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dalam periode enam bulan. Skema pemberiannya adalah:
- Dosis pertama: diberikan pada hari pertama.
- Dosis kedua: diberikan satu bulan setelah dosis pertama.
- Dosis ketiga: diberikan enam bulan setelah dosis pertama.
Pastikan untuk mendapatkan vaksinasi ini di fasilitas kesehatan terpercaya, seperti klinik kesehatan atau rumah sakit yang menyediakan layanan imunisasi premarital.
Kesimpulan
Vaksinasi hepatitis B adalah langkah penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap pasangan yang akan menikah. Dengan melakukan vaksinasi ini, pasangan dapat melindungi diri sendiri, pasangan, dan anak-anak mereka di masa depan dari risiko infeksi hepatitis B yang berbahaya. Selain itu, vaksinasi juga berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian hepatitis B di masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pastikan untuk memasukkan vaksin hepatitis B dalam daftar vaksin premarital yang wajib dilakukan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
