
Kesehatan pranikah adalah hal yang sering kali terabaikan, padahal itu sangat penting untuk memastikan kehidupan pernikahan yang sehat dan bahagia. Menjaga kesehatan ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga mencakup aspek mental dan emosional. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar tubuh dan pikiran siap menghadapi perubahan besar dalam hidup. Di artikel ini, kita akan membahas empat langkah penting cara menjaga kesehatan pranikah.
1. Kesehatan Pranikah : Mempelajari Risiko Masa Depan yang Relevan dengan Kehidupan Kita
Langkah pertama adalah mengenali berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan, baik aspek fisik maupun psikologis. Risiko kesehatan bisa muncul karena faktor usia, riwayat keluarga, gaya hidup, atau bahkan kondisi mental kita. Misalnya, jika kita memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung, diabetes, atau kanker, ada kemungkinan kita juga berisiko mengalaminya di masa depan. Jika sudah mengetahui hal ini, kita bisa lebih waspada dan mulai menjaga pola hidup yang lebih sehat, seperti berolahraga rutin dan mengatur pola makan.
Selain itu, pernikahan juga membawa perubahan dalam hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan mental. Tekanan sosial, pembagian tanggung jawab, dan bahkan perbedaan cara pandang bisa menyebabkan stres. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami potensi tantangan ini dan mencari cara untuk menghadapinya, baik dengan komunikasi yang baik dengan pasangan maupun mencari dukungan profesional jika diperlukan.
2. Mengenali Risiko yang Kita Miliki, Mana yang Bisa Ditularkan, dan Mana yang Bisa Diturunkan
Setelah memahami potensi risiko yang ada, langkah berikutnya adalah mengetahui risiko kesehatan yang kita miliki sendiri. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di sini: apakah kita memiliki kondisi kesehatan yang bisa mempengaruhi pasangan atau anak-anak kita di masa depan?
Risiko yang Dimiliki Sendiri
Pemeriksaan kesehatan pra nikah bagi pasangan calon pengantin peting untuk mengetahui kondisi kesehatan pribadi kita yang perlu diketahui dan dikelola, seperti penyakit kronis, gangguan kesehatan mental, atau masalah kesehatan khusus yang perlu diobati atau ditangani lebih lanjut. Pemeriksaan yang dilakukan juga bersifat komprehensif mulai dari wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, dan pemeriksaan genetik jika diperlukan.
Risiko yang Bisa Ditularkan
Penyakit menular seksual adalah salah satu contoh dari risiko yang bisa ditularkan kepada pasangan. Pemerintah telah mewajibkan beberapa pemeriksaan deteksi seperti hematologi rutin untuk mendeteksi anemia, talasemia, hingga kemungkinan infeksi yang terjadi. Selain itu riwayat penyakit menular seksual dan pemeriksaan penunjangnya seperti HIV, sifilis, dan hepatitis B juga penting untuk dipastikan agar kita tidak menularkannya kepada pasangan.
Risiko yang Bisa Diturunkan
Beberapa penyakit genetik atau kondisi medis bisa diwariskan dari orang tua ke anak. Penyakit berisiko untuk diturunkan pada ras penduduk Indonesia meliputi talasemia, hemofilia, down syndrome, Defisiensi G6PD, cystic fibrosis, Penyakit huntington, anemia sel sabit, osteogenesis imperfecta, gangguan jantung, kanker, dan banyak lagi. Jika salah satu pasangan memiliki riwayat penyakit genetik dalam keluarganya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli genetika untuk mengetahui langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko ini.
3. Mencari Solusi dan Pencegahan yang Tepat
Setelah mengetahui berbagai risiko kesehatan, langkah selanjutnya adalah mencari solusi dan langkah pencegahan yang tepat. Kita harus tahu apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah masalah kesehatan yang mungkin muncul, serta mencari solusi untuk menghadapinya jika hal tersebut sudah terjadi.
Pencegahan Penyakit Menular
Jika kita atau pasangan memiliki risiko penyakit menular, menggunakan kondom saat hubungan seksual adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penularan penyakit menular seksual. Vaksinasi juga memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit menular, seperti vaksinasi untuk hepatitis B dan HPV (Human Papillomavirus) yang dapat melindungi pasangan dari risiko infeksi yang lebih serius.
Pencegahan Penyakit Genetik
Jika ada riwayat penyakit genetik dalam keluarga, tes genetik bisa membantu mengetahui risiko yang mungkin diturunkan kepada anak-anak kita. Dengan mengetahui potensi ini lebih awal, kita bisa membuat keputusan yang bijaksana tentang apakah ingin memiliki anak secara alami atau mempertimbangkan prosedur medis lainnya seperti bayi tabung dengan seleksi genetik.
Gaya Hidup Sehat
Tidak hanya fokus pada pemeriksaan medis, gaya hidup sehat juga berperan besar dalam menjaga kesehatan pranikah. Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi alkohol adalah langkah-langkah sederhana namun sangat efektif dalam menjaga kesehatan tubuh. Hal ini akan mendukung tubuh kita agar lebih siap menghadapi segala perubahan dalam hidup, termasuk kehidupan pernikahan.
4. Memilih Provider Layanan Kesehatan Pranikah yang Tepat
Langkah terakhir dalam menjaga kesehatan pranikah adalah memilih penyedia layanan kesehatan yang tepat untuk melakukan rangkaian cek kesehatan pranikah lengkap, memberikan informasi mengenai risiko yang kita hadapi, dan memberikan solusi serta saran yang tepat.
Penting untuk memilih provider yang tidak hanya memiliki fasilitas medis yang lengkap, tetapi juga dokter dan tenaga medis yang berpengalaman. Di inHarmony Clinic, kita bisa mendapatkan layanan tes kesehatan seperti screening hepatitis B, screening kanker serviks dan juga layanan vaksinasi untuk hepatitis B, HPV, MMR, Varicella, dan Tdap yang diperlukan untuk melindungi kita dari risiko infeksi.
Dengan melakukan tes kesehatan dan vaksinasi di tempat terpercaya seperti inHarmony Clinic, kita bisa lebih tenang karena segala potensi risiko kesehatan dapat terdeteksi dan ditangani dengan cepat.
Kesimpulan Dalam Menjaga Kesehatan Pranikah
Menjaga kesehatan pranikah bukan hanya soal menjaga tubuh tetap sehat, tetapi juga tentang mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk kehidupan berkeluarga yang sehat. Dengan mempelajari risiko yang mungkin muncul, mengenali risiko pribadi, mencari solusi pencegahan, dan memilih provider kesehatan yang tepat, kita bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk masa depan yang lebih sehat dan harmonis. Ingat, komunikasi dan komitmen bersama pasangan untuk menjaga kesehatan adalah kunci utama dalam menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia.