Jumat, 28 Februari 2025 By inHarmony Clinic

Polio atau poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio (poliovirus). Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada sebagian kecil penderitanya dan berisiko fatal jika menyerang sistem saraf. Memahami penularan polio serta jenis-jenisnya sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan.

Cara Penularan Polio

Virus polio menyebar dengan sangat mudah, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Berikut beberapa cara utama penularan polio:

  1. Melalui Feses yang Terkontaminasi
    Polio menyebar melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang menelan makanan atau air yang terkontaminasi tinja penderita polio. Hal ini umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan kebersihan yang tidak terjaga.
  2. Melalui Percikan Air Liur (Droplet Transmission)
    Walaupun lebih jarang, polio juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur penderita, terutama jika terjadi batuk atau bersin.
  3. Kontak dengan Benda yang Terinfeksi
    Virus polio dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa waktu. Seseorang dapat tertular jika menyentuh benda yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  4. Dari Orang yang Terinfeksi Tanpa Gejala
    Banyak orang yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala, tetapi mereka tetap bisa menyebarkan virus ke orang lain. Ini membuat penularan polio sulit dikendalikan tanpa imunisasi yang luas.

Jenis-Jenis Polio

Polio dapat dikategorikan berdasarkan dampaknya terhadap sistem saraf. Berikut tiga jenis utama polio:

  1. Polio Non-Paralitik
    • Jenis polio yang lebih ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan.
    • Gejalanya mirip flu, seperti demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot, dan tenggorokan sakit.
    • Biasanya sembuh tanpa komplikasi dalam beberapa hari.
  2. Polio Paralitik
    • Jenis polio yang lebih serius dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
    • Gejalanya dimulai seperti polio non-paralitik, tetapi kemudian berkembang menjadi kelemahan otot dan kelumpuhan.
    • Bisa menyerang otot kaki, lengan, bahkan otot pernapasan yang mengancam jiwa.
  3. Polio Post-Polio Syndrome (PPS)
    • Kondisi yang terjadi bertahun-tahun setelah seseorang sembuh dari polio.
    • Ditandai dengan kelemahan otot yang memburuk, kelelahan ekstrem, dan nyeri sendi.
    • Tidak menular, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup penderita.

Pencegahan Polio

Satu-satunya cara efektif untuk mencegah penularan polio adalah dengan vaksinasi polio. Vaksin ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio inaktif (IPV). Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, serta memastikan kebersihan makanan dan minuman juga dapat mengurangi risiko penularan.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang penularan polio dan pentingnya vaksinasi, kita dapat membantu mengeliminasi penyakit ini dan melindungi generasi mendatang dari ancaman polio.

inHarmony Clinic